Kereta cepat atau High Speed Railways (HSR) rute
Jakarta-Bandung akan segera di bangun, berbagai persiapan tengah dipersiapkan
oleh pemerintah. Bekasi, salah satu daerah yang dilewati oleh Kereta cepat juga
sedang mempersiapkan untuk membangun shelter agar kereta cepat bisa berhenti
juga di wilayah Bekasi.
DPRD Kabupaten Bekasi mengusulkan sebuah lahan untuk
shelter kereta cepat atau High Speed Railways (HSR) rute Jakarta-Bandung di
daerah Cikarang Selatan.
Bahkan usulan
itu telah disampaikan langsung ke pihak Direktorat Jendral Perkeretaapian
Kementerian Perhubungan pada Kamis (31/03/2016) pagi.
“Saya tadi
sudah menyampaikan usulan itu bersama rekan-rekan dari komisi ke Kementerian
Perhubungan,” kata Sekretaris Komisi III Bidang Infrastruktur DPRD Kabupaten
Bekasi, Cecep Noor melalui sambungan telepon.
Dilansir
dari wartakota.tribunnews.com, Cecep mengatakan, pihaknya telah
menggandeng pihak ketiga dalam penyediaan lahan tersebut. Apalagi luasan
lahannya dianggap mumpuni, yaitu mencapai satu hektar di daerah Cikarang
Selatan.
Menurut
dia, keberadaan kereta cepat yang trasenya berada di ruas tol Jakarta-Cikampek
ini sangat penting untuk masyarakat setempat. Sebab lahan yang terpakai untuk
jalur kereta cepat di wilayah Kabupaten Bekasi cukup panjang mencapai 21 km,
sedangkan Kota Bekasi mencapai 12 km. “Jadi sangat disayangkan, bila tak ada
shelter. Warga Kabupaten Bekasi yang ingin ke Bandung bisa menggunakan kereta
cepat itu,” kata Cecep.
Selama ini,
kata dia, warga setempat yang ingin ke Bandung menggunakan kereta harus ke
Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur terlebih dahulu. Perjalanan ini, ujar dia,
cukup memakan waktu dan uang berlebih. Hal ini tentunya bakal berbeda, bila
pemerintah pusat membuatkan shelter di kawasan Cikarang Selatan.
“Apalagi Kabupaten Bekasi terdapat kawasan industri,
sudah pasti banyak yang memakai transportasi itu untuk memangkas
perjalanannya,” ujar Cecep. “Soal lahan tidak perlu khawatir, kami sudah
siapkan jadi tinggal dibangun saja oleh pemerintah pusat,” tambah Cecep.
Wakil Bupati Bekasi, Rohim Mintareja mengaku, pesimis
usulan tersebut bisa terlaksana. Dia menilai, sebagai wilayah yang berdekatan
dengan Jakarta
(titik awal kereta–RED), sangat kecil Bekasi mendapat jatah shelter. “Sudah
pernah diusulkan sebelumnya, tapi karena lokasi berdekatan dengan Jakarta jadi tidak bisa,”
kata Rohim.
Meski ada penolakan, kata Rohim, pihaknya tetap
menerima kepetusuan dari pemerintah pusat. Dia mengganggap, pemerintah daerah
harus mendukung penuh progam yang digagas oleh pemerintah pusat